Tgl 19 Mei 2013
Kesimpulan Pengajian Pertama Makna Silahturahim
Nabi Muhammad Saw Bersabda, Sesungguhnya orang yang banyak silahturami itu akan panjang umurya dan banyak rizkinya
SESUNGGUHNYA silaturahmi merupakan amal shalih yang penuh
berkah, dan memberi kepada pelakunya kebaikan di dunia dan akhirat dan
menjadikannya diberkahi di manapun ia berada.
Allah SWT memberi berkah kepadanya di setiap kondisi dan
perbuatannya, baik yang segera maupun yang tertunda. Kaum muslimin
hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Untuk itulah perlu
meluangkan waktu untuk melaksanakan amal shalih ini.
Silaturahim termasuk akhlak yang mulia. Dianjurkan dan diseru oleh
Islam. dan diperingatkan untuk tidak memutuskannya. Allah Ta’ala telah
menyerukan hambanya berkaitan dengan menyambung tali silaturahmi dalam
sembilan belas ayat di kitab-Nya. Allah Ta’ala memperingatkan orang yang memutuskannya dengan laknat
dan adzab, diantara firmanNya : “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa
kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan
kekeluargaan ? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan
ditulikanNya telinga mereka, dan dibutakanNya penglihatan mereka.” (QS
Muhammad :22-23).
“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya
kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS
An Nisaa’:1).
Perintah Allah
Silaturahmi merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Apa bila kita
melaksanakan perintah tersebut disamping kita mendapatkan pahala juga
akan mendapatkan keutamaan-keutamaan yang sangat banyak sekali, diantara
keutamaan tersebut adalah:
1.Memperpanjang umur dan meluaskan rizqi.
Dari Abu Hurairah t ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya,
maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi" (HR Bukhori dan
Muslim)
2.Adanya hubungan Allah SWT bagi orang yang menyambungnya.
"Sesungguhnya
Allah swt menciptakan makhluk, hingga apabila Dia swt selesai dari
(menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan
orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan.' Dia swt berfirman:
'Benar, apakah engkau ridha bahwa Aku menyambung orang yang menyambung
engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau? Ia menjawab,
'Bahkan.' Dia I berfirman, 'Itulah untukmu.'
3. Akan selalu berhubungan dengan Allah swt.
Dari
Aisyah ra berkata, Rosulullah saw bersabda, "Silaturahmi itu tergantung
di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang
menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan
barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan
dengannya" (HR. Bukhari dan Muslim).
4.Penyebab utama masuk surga dan jauh dari neraka.
Dari
Abu Ayyub al-Anshari ra, sesungguhnya seorang laki-laki berkata: Ya
Rasulullah, ceritakanlah kepadaku amalan yang memasukkan aku ke dalam
surga dan menjauhkan aku dari neraka. Maka Nabi saw bersabda : "Engkau
menyembah Allah swt dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi" (HR Bukhari dan Muslim).
5.Silaturahmi merupakan ketaatan kepada Allah SWT
dan ibadah
besar, serta petunjuk takutnya hamba kepada Rabb-Nya, sehingga ia
menyambung tali silaturahmi tatkala Allah SWT menyuruh untuk disambung.
Firman Allah swt : "Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang
Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya
dan takut kepada hisab yang buruk" (QS. Ar-Ra'd :21).
6. Silaturahim merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT.
Dari
seorang laki-laki dari Khos’amm berkata : saya mendatangi Rasulullah
sawsedangkan beliau sedang bersama salah seorang sahabatnya, aku berkata
: kamu mengaku bahwa engkau adalah Rasulullah? Rasulullah saw menjawab :
“iya”, aku bertanya : amalan apa yang paling dicintai Allah swt. Beliau
menjawab ; “Beriman kepada Allah swt ”, aku bertnya lagi, kemudian apa
lagi ? beliau menjawab : “kemudian menyambung silaturahmi”. (HR Abu
Ya’la dengan sanan Jayyid)
7. Sesungguhnya ganjaran silaturahmi lebih besar dari pada memerdekakan budak.
Dari
Ummul mukminin Maimunah binti al-Harits radhiyallahu 'anha, bahwasanya
dia memerdekakan budak yang dimilikinya dan tidak memberi kabar kepada
Nabi saw sebelumnya, maka tatkala pada hari yang menjadi gilirannya, ia
berkata: Apakah engkau merasa wahai Rasulullah bahwa sesungguhnya aku
telah memerdekakan budak (perempuan) milikku? Beliau bertanya: "Apakah
sudah engkau lakukan?" Dia menjawab: Ya. Beliau bersabda: "Adapun jika
engkau memberikannya kepada paman-pamanmu niscaya lebih besar pahalanya
untukmu." (HR Bukhori dan Muslim).
8.Di antara besarnya ganjaran silaturahmi, sesungguhnya sedekah
terhadap keluarga sendiri tidak seperti sedekah terhadap orang lain.
Dari
Salman bin 'Amir ra, dari Nabi saw beliau bersabda: "Sedekah terhadap
orang miskin adalah sedekah dan terhadap keluarga sendiri mendapat dua
pahala: sedekah dan silaturahmi." (HR Tirmidzi)
Demikian pula dengan hadits Zainab ats-Tsaqafiyah, istri Abdullah bin
Mas'ud ra, ketika ia pergi dan bertanya kepada Nabi saw: Apakah boleh
dia bersedekah kepada suaminya dan anak-anak yatim yang ada dalam
asuhannya? Maka Nabi saw bersabda: "Untuknya dua pahala, pahala
kekeluargaan dan pahala sedekah." (HR Bukhari dan Muslim).(Sumber
:PPMI-Riyadh.Org)