Doc Tahfidz 21Novemver 2021

 







Haramnya bunuh diri, dan bahwa barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu

 بسم الله الر خمن الر حبم

https://rroyan.blogspot.com/

✍.Kita Lanjutkan ; Hadits - Hadits Shahih Muslim

كتاب الا ءيمان 

👉  KITAB IMAN 

Bab : Haramnya bunuh diri, dan bahwa barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu



✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم  

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو سَعِيدٍ الْأَشَجُّ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ فَحَدِيدَتُهُ فِي يَدِهِ يَتَوَجَّأُ بِهَا فِي بَطْنِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ شَرِبَ سَمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ يَتَرَدَّى فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا

و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ ح و حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَمْرٍو الْأَشْعَثِيُّ حَدَّثَنَا عَبْثَرٌ ح و حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدٌ يَعْنِي ابْنَ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ كُلُّهُمْ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ وَفِي رِوَايَةِ شُعْبَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ ذَكْوَانَ


Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id al-Asyajj keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membunuh dirinya dengan sepotong besi, maka dengan besi yang tergenggam di tangannya itulah dia akan menikam perutnya dalam Neraka Jahanam secara terus-terusan dan dia akan dikekalkan di dalam Neraka. Barangsiapa membunuh dirinya dengan meminum racun maka dia akan merasai racun itu dalam Neraka Jahanam secara terus-terusan dan dia akan dikekalkan di dalam Neraka tersebut untuk selama-lamanya. Begitu juga, barangsiapa membunuh dirinya dengan terjun dari puncak gunung, maka dia akan terjun ke dalam Neraka Jahanam secara terus-terusan untuk membunuh dirinya dan dia akan dikekalkan dalam Neraka tersebut untuk selama-lamanya." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru al-Asy'atsi telah menceritakan kepada kami Abtsar. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu al-Harits- telah menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya dengan sanad ini semisalnya. Dan dalam riwayat Syu'bah dari Sulaiman dia berkata, saya mendengar Dzakwan. ( HR.Muslim : 158 )


✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم 

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ سَلَّامِ بْنِ أَبِي سَلَّامٍ الدِّمَشْقِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ أَنَّ أَبَا قِلَابَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّ ثَابِتَ بْنَ الضَّحَّاكِ أَخْبَرَهُ

أَنَّهُ بَايَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ وَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ بِمِلَّةٍ غَيْرِ الْإِسْلَامِ كَاذِبًا فَهُوَ كَمَا قَالَ وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَيْسَ عَلَى رَجُلٍ نَذْرٌ فِي شَيْءٍ لَا يَمْلِكُهُ


Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Mu'awiyah bin Sallam bin Abu Sallam ad-Dimasyqi dari Yahya bin Abu Katsir bahwa Abu Qilabah telah mengabarkan kepadanya, bahwa Tsabit bin adl-Dlahhak telah mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah membaiatnya di bawah pohon, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan agama selain agama Islam secara dusta maka keadaannya adalah seperti ucapannya. Barangsiapa membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu (alat) maka dia akan disiksa dengan alat tersebut pada Hari Kiamat. Seorang lelaki tidak layak bernazar dengan sesuatu yang mana dia tidak memilikinya." ( HR.Muslim :  159  )


✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم 

حَدَّثَنِي أَبُو غَسَّانَ الْمِسْمَعِيُّ حَدَّثَنَا مُعَاذٌ وَهُوَ ابْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو قِلَابَةَ عَنْ ثَابِتِ بْنِ الضَّحَّاكِ

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ عَلَى رَجُلٍ نَذْرٌ فِيمَا لَا يَمْلِكُ وَلَعْنُ الْمُؤْمِنِ كَقَتْلِهِ وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ فِي الدُّنْيَا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ ادَّعَى دَعْوَى كَاذِبَةً لِيَتَكَثَّرَ بِهَا لَمْ يَزِدْهُ اللَّهُ إِلَّا قِلَّةً وَمَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِينِ صَبْرٍ فَاجِرَةٍ


Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i telah menceritakan kepada kami Mu'adz -yaitu Ibnu Hisyam- dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari Yahya bin Abu Katsir dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Qilabah dari Tsabit bin adl-Dlahhak dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabada: "Seorang laki-laki tidak pantas bernazar dengan sesuatu yang dia tidak memilikinya, dan melaknat seorang mukmin adalah seperti membunuhnya. Barangsiapa membunuh dengan suatu (alat) di dunia, niscaya dia akan disiksa dengan alat tersebut pada hari kiamat. Barangsiapa mengklaim dengan klaim bohong untuk memperbanyak (harga barang) dengannya, niscaya Allah tidak akan menambahnya melainkan hanya penurunan harga. Dan barangsiapa bersumpah atas sesuatu dengan sumpah shabar (sumpah yang menahan pemiliknya untuk melakukan kejahatan) dan kekejian." ( HR.Muslim ; 160 )


✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم 

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ وَعَبْدُ الْوَارِثِ بْنُ عَبْدِ الصَّمَدِ كُلُّهُمْ عَنْ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ عَبْدِ الْوَارِثِ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ ثَابِتِ بْنِ الضَّحَّاكِ الْأَنْصَارِيِّ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ عَنْ الثَّوْرِيِّ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ ثَابِتِ بْنِ الضَّحَّاكِ قَالَ

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَلَفَ بِمِلَّةٍ سِوَى الْإِسْلَامِ كَاذِبًا مُتَعَمِّدًا فَهْوَ كَمَا قَالَ وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ عَذَّبَهُ اللَّهُ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ

هَذَا حَدِيثُ سُفْيَانَ وَأَمَّا شُعْبَةُ فَحَدِيثُهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَلَفَ بِمِلَّةٍ سِوَى الْإِسْلَامِ كَاذِبًا فَهْوَ كَمَا قَالَ وَمَنْ ذَبَحَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ ذُبِحَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ


Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Ishaq bin Manshur serta Abd al-Warits bin Abd ash-Shamad semuanya dari Abd ash-Shamad bin Abd al-Warits dari Syu'bah dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Tsabit bin adl-Dlahhak al-Anshari. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dari Abdurrazzaq dari ats-Tsauri dari Khalid al-Hadzdza' dari Abu Qilabah dari Tsabit bin adl-Dlahhak dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan suatu agama selain Islam secara bohong lagi sengaja, maka dia sebagaimana yang dia katakana. Barangsiapa membunuh dirinya dengan suatu (alat) maka Allah akan mengsiksanya dengan alat tersebut di neraka Jahannam." Ini hadits Sufyan Adapun hadits Syu'bah, maka disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam secara bohong, maka dia sebagaimana yang dia katakana. Dan barangsiapa menyembelih dirinya dengan suatu (alat), maka dia akan disembelih pada hari kiamat dengan alat tersebut." ( HR.Muslim 161)


✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم 

و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ جَمِيعًا عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ قَالَ ابْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ ابْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ

شَهِدْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حُنَيْنًا فَقَالَ لِرَجُلٍ مِمَّنْ يُدْعَى بِالْإِسْلَامِ هَذَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَلَمَّا حَضَرْنَا الْقِتَالَ قَاتَلَ الرَّجُلُ قِتَالًا شَدِيدًا فَأَصَابَتْهُ جِرَاحَةٌ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ الرَّجُلُ الَّذِي قُلْتَ لَهُ آنِفًا إِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَإِنَّهُ قَاتَلَ الْيَوْمَ قِتَالًا شَدِيدًا وَقَدْ مَاتَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى النَّارِ فَكَادَ بَعْضُ الْمُسْلِمِينَ أَنْ يَرْتَابَ فَبَيْنَمَا هُمْ عَلَى ذَلِكَ إِذْ قِيلَ إِنَّهُ لَمْ يَمُتْ وَلَكِنَّ بِهِ جِرَاحًا شَدِيدًا فَلَمَّا كَانَ مِنْ اللَّيْلِ لَمْ يَصْبِرْ عَلَى الْجِرَاحِ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَأُخْبِرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِذَلِكَ فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ أَشْهَدُ أَنِّي عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ثُمَّ أَمَرَ بِلَالًا فَنَادَى فِي النَّاسِ أَنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ يُؤَيِّدُ هَذَا الدِّينَ بِالرَّجُلِ الْفَاجِرِ


Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid semuanya dari Abdurrazzaq, Ibnu Rafi' berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dari Ibnu al-Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata, "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang melakukan peperangan terhadap Hunain, maka beliau bersabda kepada seorang lelaki yang diakui sebagai seorang muslim: 'Orang ini termasuk ke dalam golongan ahli Neraka'. Saat kami sedang dalam kancah, kami lihat lelaki itu berperang dengan bersungguh-sungguh hingga menyebabkan dia terluka parah. Lalu ada yang melaporkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Wahai Rasulullah! Lelaki yang tuan katakan sebelum ini, bahwa dia merupakan ahli Neraka, pada hari ini ia telah berjuang dengan penuh semangat dan dia telah mati'. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dia akan ke Neraka'. Sebagian kaum muslimin berada dalam keraguan tersebut. Tiba-tiba datang seseorang melaporkan bahwa dia tidak mati karena berjuang, tetapi luka parah. Pada malam itu, dia tidak sabar menghadapi kesakitan lukanya, maka dia membunuh dirinya sendiri, maka hal itu dilaporkan kepada Rasulullah. Rasulullah terus bertakbir: 'Allahu Akbar, aku bersaksi bahwa aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.' Lalu Rasulullah menyuruh Bilal memberitahu semua orang bahwasanya tidak akan masuk Surga kecuali jiwa atau orang yang berserah diri (kepada Allah). Dan bahwa Allah telah menguatkan lagi agama ini dengan seorang lelaki yang gagah perkasa'. ( HR.Muslim ; 162 )



✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم 

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْقَارِيُّ حَيٌّ مِنْ الْعَرَبِ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْتَقَى هُوَ وَالْمُشْرِكُونَ فَاقْتَتَلُوا فَلَمَّا مَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى عَسْكَرِهِ وَمَالَ الْآخَرُونَ إِلَى عَسْكَرِهِمْ وَفِي أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ لَا يَدَعُ لَهُمْ شَاذَّةً إِلَّا اتَّبَعَهَا يَضْرِبُهَا بِسَيْفِهِ فَقَالُوا مَا أَجْزَأَ مِنَّا الْيَوْمَ أَحَدٌ كَمَا أَجْزَأَ فُلَانٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا إِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ أَنَا صَاحِبُهُ أَبَدًا قَالَ فَخَرَجَ مَعَهُ كُلَّمَا وَقَفَ وَقَفَ مَعَهُ وَإِذَا أَسْرَعَ أَسْرَعَ مَعَهُ قَالَ فَجُرِحَ الرَّجُلُ جُرْحًا شَدِيدًا فَاسْتَعْجَلَ الْمَوْتَ فَوَضَعَ نَصْلَ سَيْفِهِ بِالْأَرْضِ وَذُبَابَهُ بَيْنَ ثَدْيَيْهِ ثُمَّ تَحَامَلَ عَلَى سَيْفِهِ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَخَرَجَ الرَّجُلُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ وَمَا ذَاكَ قَالَ الرَّجُلُ الَّذِي ذَكَرْتَ آنِفًا أَنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَأَعْظَمَ النَّاسُ ذَلِكَ فَقُلْتُ أَنَا لَكُمْ بِهِ فَخَرَجْتُ فِي طَلَبِهِ حَتَّى جُرِحَ جُرْحًا شَدِيدًا فَاسْتَعْجَلَ الْمَوْتَ فَوَضَعَ نَصْلَ سَيْفِهِ بِالْأَرْضِ وَذُبَابَهُ بَيْنَ ثَدْيَيْهِ ثُمَّ تَحَامَلَ عَلَيْهِ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ ذَلِكَ إِنَّ الرَّجُلَ لِيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لِيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ


Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Abdurrahman al-Qari- (nama sebuah desa di Arab) dari Abu Hazim dari Sahal bin Sa'id as-Saidi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan orang-orang musyrik, maka terjadilah peperangan. Semasa Rasulullah kembali ke pasukan muslimin, dan orang kafir kembali ke pasukan mereka terdapat seorang lelaki dari kalangan Sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak membiarkan musuh berlalu begitu saja. Dia mengejar dan menyerang musuh dengan pedangnya. Sahabat Rasulullah yang lain berkata, 'Pada hari ini tiada di kalangan kita yang benar-benar berpuas hati seperti yang dilakukan oleh fulan.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terus bersabda: "Ketahuilah! Dia tergolong dalam golongan ahli Neraka'. Seorang lelaki dari kaum muslimin berkata, 'Aku akan mengikutnya sepanjang masa.' Sahl bin Sa'ad berkata lagi, 'Lelaki itu telah keluar bersama-sama dengan fulan, jika Si fulan berhenti ketika berperang maka dia turut berhenti, ketika fulan bergerak cepat, maka dia pun sama bergerak cepat. Lelaki itu berkata, 'Fulan mengalami luka parah. Karena tidak tahan dengan sakit yang dialami, maka dia ingin segera mati, lalu dia meletakkan gagang pedangnya ke tanah lalu menikam dirinya sendiri. Lelaki itu keluar bertemu Rasulullah lalu berkata, 'Aku bersaksi bahwa kamu Muhammad, adalah utusan Allah'. Rasulullah bertanya, 'Ada apa dengan kamu ini? ' Lelaki itu berkata, 'Lelaki yang kamu sebut-sebut sebagai ahli Neraka sedangkan kebanyakan manusia merasa keberatan dengan hal ini, maka aku bersaksi kepadamu, wahai Rasulullah tentang fulan, aku telah keluar mengikutnya sepanjang peperangan sehingga aku dapati dia telah luka parah, dia ingin cepat mati, lalu dia telah meletakkan gagang pedangnya ke tanah dan mata pedang di antara dua dadanya kemudian dia menekankanya pada dirinya sehingga membunuh dirinya sendiri.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya ada lelaki yang beramal seperti amalan ahli Surga dalam pandangan manusia, padahal dia adalah ahli Neraka. Dan ada juga lelaki yang beramal dengan amalan ahli Neraka dalam pandangan manusia, padahal dia adalah ahli Surga'." ( HR.Muslim : 163 )


✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم 

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا الزُّبَيْرِيُّ وَهُوَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ قَالَ سَمِعْتُ الْحَسَنَ يَقُولُا

إِنَّ رَجُلًا مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ خَرَجَتْ بِهِ قُرْحَةٌ فَلَمَّا آذَتْهُ انْتَزَعَ سَهْمًا مِنْ كِنَانَتِهِ فَنَكَأَهَا فَلَمْ يَرْقَأْ الدَّمُ حَتَّى مَاتَ قَالَ رَبُّكُمْ قَدْ حَرَّمْتُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ ثُمَّ مَدَّ يَدَهُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَقَالَ إِي وَاللَّهِ لَقَدْ حَدَّثَنِي بِهَذَا الْحَدِيثِ جُنْدَبٌ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ

و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ سَمِعْتُ الْحَسَنَ يَقُولُ حَدَّثَنَا جُنْدَبُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْبَجَلِيُّ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ فَمَا نَسِينَا وَمَا نَخْشَى أَنْ يَكُونَ جُنْدَبٌ كَذَبَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ بِرَجُلٍ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ خُرَاجٌ فَذَكَرَ نَحْوَهُ


Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami az-Zubairi -yaitu Muhammad bin Abdullah bin az-Zubair- telah menceritakan kepada kami Syaiban dia berkata, aku mendengar al-Hasan berkata, "Sungguh, ada seorang laki-laki sebelum kalian mengeluarkan nanah, dan ketika nanah itu membuatnya menderita maka dia melapaskan anak panah dari tempatnya, lalu dia mengulitinya hingga darah mengalir tanpa henti hingga dia meninggal. Rabb kalian berfirman: 'Aku telah mengharamkan surga atasnya.' Kemudian al-Hasan menengadahkan tangannya ke arah masjid seraya berkata, 'Demi Allah, Jundub telah menceritakan hadits ini kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di masjid ini." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar al-Muqaddami telah menceritakan kepada kami Wahab bin Jarir telah menceritakan kepada kami bapakku dia berkata, saya mendengar al-Hasan berkata, telah menceritakan kepada kami Jundub bin Abdullah al-Bajali di dalam masjid ini, maka tidak lupa dan tidak khawatir Jundub berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jundub mengatakan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang laki-laki sebelum kalian timbul bisul padanya…lalu dia menyebutkan hadits semisalnya." ( HR.Muslim ; 164 )



✍🏿 Youtube Chanel Wawasan Islam 👇🏿👇🏿👇🏿


HARTA, ANAK ADALAH FITNAH JANGAN LAH DI LAIKAN KEHIDUPAN AKHERAT


https://youtube.com/shorts/Eheq2K5zvnA?feature=share


👍


Akan Kita Lanjutkan 

Semoga bermanfaat Posting by   : ( خليل / Khalil/Cholil/ Holilik.M.H.i )

Siapakah yang disebut wali Allah?

 بسم الله الر خمن الر حبم

Bab :  Wali Allah itu Siapa?

Siapakah yang disebut wali Allah?



Apakah penampilan yang bersorban, berpakaian putih dan terlihat shalih, itukah yang disebut wali Allah? Ataukah yang punya ilmu-ilmu  sakti ? 

👉🏿.Siapakah Wali Allah?

Ternyata kalau kita mau menilik, pengertian wali Allah itu sudah tertera dalam Al Quran. Tinggal kita melihat pemaparan para ulama mengenai siapakah wali Allah tersebut. 

✍.FirmanNya ," 

Allah Ta’ala berfirman,

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63)

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63).


✍🏿.Secara bahasa wali berarti “al qorib”, yaitu dekat. Sedangkan yang dimaksud wali Allah adalah orang beriman yang seakan-akan mereka dekat dengan Allah karena gemar melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat. Allah sendiri telah menafsirkan wali Allah dengan pengertian, mereka adalah yang beriman dan bertakwa. Mereka beriman dalam hal-hal yang diimani dan mereka bertakwa dengan menjauhi maksiat terhadap Allah. Lihat penjelasan Imam Asy Syaukani dalam ( Fathul Qadir, 2: 640.)

Ibnu Taimiyah dari ayat di atas mengatakan,

فأولياء الله هم المؤمنون المتقون

“Wali Allah adalah mereka yang beriman dan bertakwa” ( QS. Al Furqon, hal. 8 )

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di berkata,

فكل من كان مؤمنًا تقيًا كان لله [تعالى] وليًا

“Setiap yang beriman dan bertakwa, dialah yang menjadi wali Allah.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 368).


✍🏿.Syaikh As Sa’di rahimahullah kembali menerangkan, “Dalam ayat di atas dikabarkan mengenai wali Allah dan orang-orang yang Allah cintai. Disebutkan di situ mengenai amalan dan sifat-sifat mereka, juga balasan bagi mereka. Disebutkan bahwa wali Allah tidak memiliki rasa takut terhadap sesuatu di hadapan mereka kelak dan juga mereka tidak bersedih hati terhadap sesuatu yang telah terlewati karena yang mereka tinggalkan hanyalah amalan shalih.

✍🏿.Jika mereka tidak memiliki rasa takut dan tidak pula bersedih hati, tentu yang disematkan pada mereka adalah rasa aman dan kebahagiaan, juga kebaikan yang banyak yang hanya Allah yang mengetahuinya.

Kemudian Allah menyebutkan sifat wali Allah. Mereka itu beriman pada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, pada hari akhir, dan beriman pula pada takditr yang baik dan buruk. 

Iman mereka benar sehingga mereka dapat mewujudkan takwa dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan.

Setiap yang beriman dan bertakwa, itulah wali Allah.” 

✍🏿.Balasan bagi Wali Allah di Dunia dan Akhirat

🖊️.Syaikh As Sa’di menuturkan pula, “Apa balasan bagi wali Allah? 


FirmanNya,

لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ

“Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat.” (QS. Yunus: 64)

Berita gembira di dunia yaitu berupa pujian yang baik yang mereka peroleh, rasa cinta di hati-hati orang beriman, mimpi yang benar, ia pun mendapatkan kemudahan dari Allah untuk memiliki amalan yang balik dan akhlak yang luhur, juga ia dijauhkan dari akhlak yang jelek.

Berita gembira di akhirat yaitu yang pertama adalah berita gembira saat ruhnya dicabut.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنزلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat: 30).

Di alam kubur, ia akan mendapatkan ridha Allah dan nikmat yang kekal abadi.

Di akhirat, ia akan mendapatkan berita gembira yang sempurna dengan masuk ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan serta selamat dari siksa yang pedih (di neraka).” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 368).


Semoga Allah memberikan kita taufik menjadi wali Allah yang beriman dan bertakwa.


✍🏿 Youtube Chanel Wawasan Islam 👇🏿👇🏿👇🏿


HARTA, ANAK ADALAH FITNAH JANGAN LAH DI LAIKAN KEHIDUPAN AKHERAT

https://youtube.com/shorts/Eheq2K5zvnA?feature=share

Semoga bermanfaat Posting by   : ( خليل / Khalil/Cholil )

Setiap Muslim Akan Masuk Surga Kecuali Golongan yang Ini,

 بسم الله الر خمن الر حبم

Bab : Setiap Muslim Akan Masuk Surga Kecuali Golongan yang  Ini,


 Surga disediakan untuk wali-wali Allah yang bertakwa, sedang neraka merupakan tempat hukuman untuk orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya kecuali mereka yang telah mendapatkan rahmat-Nya.

Kenikmatan yang ada di surga tidak dapat dibayangkan oleh manusia, begitu juga dengan siksa yang ada di neraka, sangat dahsyat dan juga mengerikan.

menjelaskan jika umat muslim pasti akan masuk surga kecuali mereka yang tergolong orang yang enggan masuk surga.

Berikut ini hadist mengenai hal tersebu.t 

✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم  

كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

"Semua umatku akan masuk surga kecuali yang enggan, para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, Siapakah yang enggan?” Beliau menjawab, “Barangsiapa yang mentaatiku niscaya ia akan masuk surga, dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia enggan (untuk masuk surga),” HR. Bukhari :  7280.


✍. FiirmanNya  

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,"  ( Qs. Ali Imran: 31 ) 

Oleh sebab itulah janganlah kita menjadi orang-orang yang enggan untuk masuk surga dan senantiasa menaati semua perintah dan larangan-Nya.

https://rroyan.blogspot.com/


✍🏿 Youtube Chanel Wawasan Islam 👇🏿👇🏿👇🏿


HARTA, ANAK ADALAH FITNAH JANGAN LAH DI LAIKAN KEHIDUPAN AKHERAT


https://youtube.com/shorts/Eheq2K5zvnA?feature=share


👍


Akan Kita Lanjutkan 

Semoga bermanfaat Posting by   : ( خليل / Khalil/Cholil/ Holilik.M.H.i )

Doc Syukuran Aqikahan dan Pembukaan Pengajian Arroyan

Tgl 13 November 2021

Sykuran Aqikahan putri kedua Bp.H.Azis dan Pembukaan pengajian Arroyan setelah 2 tahun focum karena Covid 19











Barangsiapa meninggal dan tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu akan masuk surga, dan barangsiapa mensekutukan ..

 بسم الله الر خمن الر حبم

✍.Kita Lanjutkan ; Hadits - Hadits Shahih Muslim



https://rroyan.blogspot.com/

كتاب الا ءيمان 

👉  KITAB IMAN 

Bab : Barangsiapa meninggal dan tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu akan masuk surga, dan barangsiapa mensekutukan ..

✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم  

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي وَوَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ وَكِيعٌ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ و قَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

يَقُولُ مَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ وَقُلْتُ أَنَا وَمَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami bapakku, dan Waki' dari al-A'masy dari Syaqiq dari Abdullah, Waki' berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, sedangkan Ibnu Numair berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meninggal dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka." Dan aku berkata, "Saya dan orang yang meninggal dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun (niscaya) masuk surga." ( HR.Muslim : 134 )

✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم 

و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ قَالَ

أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْمُوجِبَتَانِ فَقَالَ مَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ

Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mua'wiyah dari al-A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata, "Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah sesuatu yang mewajibkan (sesuatu yang lain?) " Beliau menjawab: "Orang yang meninggal dalam keadaan tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apapun maka wajib masuk surga, dan orang yang meninggal dalam keadaan mensyirikkan Allah dengan sesuatu maka wajib masuk neraka." ( HR.Muslim : 135 )

✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم 

و حَدَّثَنِي أَبُو أَيُّوبَ الْغَيْلَانِيُّ سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ وَحَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا قُرَّةُ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ حَدَّثَنَا جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَقِيَهُ يُشْرِكُ بِهِ دَخَلَ النَّارَ

قَالَ أَبُو أَيُّوبَ قَالَ أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ و حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا مُعَاذٌ وَهُوَ ابْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بِمِثْلِهِ

Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ayyub al-Ghailani Sulaiman bin Abdullah dan Hajjaj bin asy-Sya'ir keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Amru telah menceritakan kepada kami Qurrah dari Abu az-Zubair telah menceritakan kepada kami Jabir bin Abdullah dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang meninggal menemui Allah dalam keadaan tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga, dan orang yang meninggal (menemui Allah) dalam keadaan mensyirikkan Allah dengan sesuatu pasti masuk neraka." Abu Ayyub berkata; Abu az-Zubair berkata dari Jabir. Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Mu'adz -yaitu Ibnu Hisyam- dia berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku dari Abu az-Zubair dari Jabir bahwa Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, seperti hadits tersebut. ( HR.Muslim : 136 )

✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم 

و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ وَاصِلٍ الْأَحْدَبِ عَنْ الْمَعْرُورِ بْنِ سُوَيْدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا ذَرٍّ يُحَدِّثُ

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام فَبَشَّرَنِي أَنَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِكَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ قُلْتُ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ قَالَ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ

Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar, Ibnu al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Washil al-Ahdab dari al-Ma'rur bin Suwaid dia berkata, "Saya mendengar Abu Dzar menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Jibril Alaihissalam mendatangiku lalu memberikan kabar gembira kepadaku, bahwa orang yang meninggal dari umatmu dalam keadaan tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apa pun niscaya masuk surga." Maka aku bertanya: "Meskipun dia berzina dan mencuri?" Jibril menjawab, "Walaupun dia berzina dan mencuri." ( HR.Muslim : 137 )

✍.Sabda Nabi صلى عليه وسلم 

حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَأَحْمَدُ بْنُ خِرَاشٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنِي حُسَيْنٌ الْمُعَلِّمُ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ أَنَّ يَحْيَى بْنَ يَعْمَرَ حَدَّثَهُ أَنَّ أَبَا الْأَسْوَدِ الدِّيلِيَّ حَدَّثَهُ أَنَّ أَبَا ذَرٍّ حَدَّثَهُ قَالَ

أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ نَائِمٌ عَلَيْهِ ثَوْبٌ أَبْيَضُ ثُمَّ أَتَيْتُهُ فَإِذَا هُوَ نَائِمٌ ثُمَّ أَتَيْتُهُ وَقَدْ اسْتَيْقَظَ فَجَلَسْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ مَا مِنْ عَبْدٍ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ مَاتَ عَلَى ذَلِكَ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ قُلْتُ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ قَالَ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ قُلْتُ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ قَالَ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ فِي الرَّابِعَةِ عَلَى رَغْمِ أَنْفِ أَبِي ذَرٍّ قَالَ فَخَرَجَ أَبُو ذَرٍّ وَهُوَ يَقُولُ وَإِنْ رَغِمَ أَنْفُ أَبِي ذَرٍّ

Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ahmad bin Khirasy keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abd ash-Shamad bin Abd al-Warits telah menceritakan kepada kami bapakku dia berkata, telah menceritakan kepada kami Husain al-Mu'allim dari Ibnu Buraidah bahwa Yahya bin Ya'mar telah menceritakan kepadanya, bahwa Abu al-Aswad ad-Dailami telah menceritakan kepadanya, bahwa Abu Dzar telah menceritakan kepadanya, dia berkata, "Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu sedang tidur, dan beliau saat itu memakai baju putih. Kemudian saat aku mendatanginya (lagi), beliau masih tidur, kemudian ketika aku mendatanginya lagi beliau telah bangun. aku lantas duduk dengan menghadap ke arahnya, beliau lantas bersabda: "Tidaklah seorang hamba mengatakan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah', kemudian dia meninggal dengan berpegang teguh pada hal tersebut, melainkan dia pasti masuk surga.' Aku bertanya, 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Beliau menjawab: 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Aku bertanya, 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Beliau menjawab: 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Tiga kali. Kemudian pada kali keempatnya beliau berkata: 'Meskipun Abu Dzar kurang setuju.' Perawi berkata, "Abu Dzar pun keluar, sedangkan dia berkata, 'Meskipun Abu Dzar kurang setuju." ( HR.Muslim 138 )

✍🏿 Youtube Chanel Wawasan Islam 👇🏿👇🏿👇🏿

HARTA, ANAK ADALAH FITNAH JANGAN LAH DI LAIKAN KEHIDUPAN AKHERAT

https://youtube.com/shorts/Eheq2K5zvnA?feature=share

Semoga bermanfaat Posting by   : ( خليل / Khalil/Cholil/ Holilik.M.H.i )

Macam-macam Syirik

 https://rroyan.blogspot.com/

PEMBAHASAN 

✍🏿. Macam-macam Syirik


👉🏿.Syirik Akbar


Syirik akbar adalah menjadikan selain daripada Allah SWT sebagai tujuannya dalam beribadah, misalnya memohon dan bernadzar sesuatu kepada selain Allah, takut kepada kuburan, jin, atau setan serta percaya bahwa semua itu bisa memberi bahaya. Syirik ini menyebabkan seseorang keluar dari agama Islam sehingga jika ia meninggal dalam keadaan demikian maka akan kekal di dalam neraka. Ada perbuatan yang termasuk dalam syirik akbar yaitu sebagai berikut:


🖊️.Syirik dalam berdoa

Perbuatan orang musyrik yang meminta, memohon, dan memanjatkan hajatnya dalam doa dengan tujuan kepada selain Allah. Padahal tiada yang kuasa mengabulkan semua doa kecuali Allah. Hal ini sebutkan dalam Alquran surat Faathir ayat 13 yang berbunyi sebagai berikut:


يُوۡلِجُ الَّيۡلَ فِى النَّهَارِ وَيُوۡلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيۡلِ ۙ وَسَخَّرَ الشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ ‌ۖ كُلٌّ يَّجۡرِىۡ لِاَجَلٍ مُّسَمًّى ؕ ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمۡ لَـهُ الۡمُلۡكُ ؕ وَالَّذِيۡنَ تَدۡعُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِهٖ مَا يَمۡلِكُوۡنَ مِنۡ قِطۡمِيۡرٍؕ


Artinya:

"Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari." ( QS : 

 ayat 13 )



🖊️.Syirik dalam sifat Allah

Syirik dalam sifat Allah dilakukan ketika seseorang percaya bahwa peramal bisa melihat masa depan dan ia mempercayainya, maka itu adalah syirik. Dengan ia mendatangi peramal maka bisa dipastikan ia juga meragukan sifat Allah yang Maha Mengetahui.


👉🏿.Syrik dalam kecintaan

Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 165, Allah berfirman:


وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۙوَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ

Artinya:

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)."

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa seorang muslim dilarang lebih mencintai apapun selain Allah, baik itu lebih mencintai orang tua, saudara, suami, istri, sahabat atau siapapun. Janganlah mencintai secara berlebihan selain kepada Allah.



👉🏿Syirik Dalam ketaatan

Selain dilarang lebih mencintai sesuatu selain Allah, sebagai umat muslim juga dilarang lebih taat kepada selain Allah karena tindakan tersebut mirip dengan perbuatan menyembah berhala. Dalam surat At Taubah ayat 31, Allah berfirman:


اِتَّخَذُوْٓا اَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَۚ وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوْٓا اِلٰهًا وَّاحِدًاۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

Artinya:

"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."  ( QS.

At Taubah ayat 31 )


🖊️.Syirik dalam ketakutan

Umat muslim dilarang lebih takut dari apapun kecuali dengan Allah. Ketakutan yang dimaksud tentu adalah takut kepada selain Allah misalnya takut pada mayat, kuburan, setan, dan menganggap bahwa kesemua itu bisa menyebabkan bahaya atau mudharat pada dirinya. ( QS : At Taubah ayat 31 )


👉🏿.Syirik Ashghar 

Syirik Ashgar adalah syirik yang dihasilkan dari perbuatan maupun ucapan yang oleh syara’ dinyatakan sebagai perbuatan syirik namun tidak sampai menyebabkan keluar daripada agama Islam, namun bisa menjadikan pengantar melakukan syirik akbar. Adapun macam-macam syirik asghar yaitu sebagai berikut:


 🖊️.Syirik Zhahir

Syirik Zhahir adalah syirik nyata yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan benda-benda atau jimat seperti gelang atau kalung yang dipakai sebagai penangkal bahaya atau penyakit.


🖊️ .Syirik Khafi

Syirik Khafi adalah syirik yang tersembunyi. Syirik ini bersumber dalam hati seseorang, bisa saja berupa niatan semata atau memang kepercayaan namun tak ditunjukkan oleh perbuatan (hanya di dalam hari), misalnya riya’ yang tersembunyi dalam hati.